Jujur saja, saya bangga menjadi warga kota Bandung yang bentuknya seperti mangkuk dan dikelilingi oleh pegunungan. Sebab, sebagai seorang pecinta dunia travelling, kota Bandung tidak pernah kehabisan tempat untuk dikunjungi, di setiap penjurunya ada saja tempat wisata alam yang pasti akan menghibur penglihatan dan menenangkan fikiran. Salah satu tempat wisata alam di Bandung yang saya gemari adalah Tebing Keraton. Kamu tahu Tebing Keraton?, pasti taulah. Pasalnya, pada tahun pembukaannya, tahun 2014, tempat ini sangat booming di kalangan anak muda yang sering nongkrong di sosial media. Pada waktu itu, bahkan hingga sekarang, foto-foto kece Tebing Keraton masih eksis bertebaran di Facebook, Twitter, Instagram dan sosial-sosial media lainnya. Buat kamu yang sedang mencari tempat menarik untuk mengisi hari liburmu, maka saya sarankan untuk memasukan Tebing Keraton ke dalam daftar tempat yang harus dikunjungi. Selain membahas pemandangannya yang sangat mempesona, tulisan ini akan memberitahumu tentang kelebihan-kelebihan Tebing Keraton lainnya. Sebelum lebih jauh, mula-mula mari kita ketahui terlebih dahulu tentang; Asal-Usul Penamaan Tebing Keraton Menurut kang Asep, yakni orang yang dipercaya sebagai penemu tempat mengagumkan ini, nama 'Tebing Keraton' diambil dari betapa mengagumkannya tempat ini. Sebuah tebing yang menggambarkan keindahan, keagungan, wibawa dan keluhuran, percis seperti penggambaran keraton kerajaan. Jadi, dia (kang Asep) memutuskan untuk menamai tempat ini dengan Tebing Keraton. Saya sendiri sangat setuju dengan penamaan ini, saat menjumpai dan menjamahinya, di sana, saya menjumpai sebuah tempat di ketinggian yang mempersembahkan keindahan alam, keagungan alam dan kebesaran sang pencipta. Saya sangat kagum kepada tempat ini. Sejarah Tebing Keraton Dahulu, masyarakat sekitar mengenal tebing ini dengan nama Pasir Jontor. Dalam bahasa Sunda, pasir memiliki arti 'bukit dan jontor memiliki arti 'memble. Hal ini disebabkan karena bentuk Tebing Keraton yang monyong ke depan. Sebagaimana mulut seseorang sehabis dipukul. Sebagian masyarakat lain menyebutnya dengan sebutan Cadas Jontor. Hal ini dilihat dari ,,, tempat tersebut yang berupa batu cadas. Misteri Penamaan Tebing Keraton Selain alasan yang sudah saya tuliskan di atas, ada desas-desus cerita mistis tentang alasan kenapa Pasir Jontor diganti menjadi Tebing Keraton. Yakni, dahulu ada orang pintar yang mendatangi tempat ini, ketika berada di sana, dia melihat bangunan keraton yang berdiri megah di tempat ini. Orang pintar itu menyebutkan bahwa bangunan itu adalah keraton atau kerajaan jin yang sudah dibangun sejak masa silam. Waktu terus berjalan, hingga akhirnya ada orang yang kemasukan jin. Lewat orang itu, jin itu meminta sembahan sesajen berupa nyawa manusia atau memerintah masyarakat sekitar untuk mengganti nama Pasir Jontor dengan nama Tebing Keraton. Karena tidak ingin mengorbankan nyawa siapa pun, akhirnya warga sekitar mematuhi permintaan jin itu untuk menamai Pasir Jontor dengan sebutan baru, yakni Tebing Keraton. Keangkeran Tebing Keraton Konon, Dalu tempat ini sangat ditakuti oleh warga sekitar, jangankan pada malam hari, pada siang hari pun orang-orang akan berfikir dua kali sebelum menginjakan kaki di tebing ini. Sangat angker, banyak sekali yang mengalami kesurupan saat datang ke sana. Misteri Tapak Kaki Raksasa Banyak orang yang percaya bahwa misteri tapak kaki raksasa yang berada di desa Cilame, sangat berhubungan erat dengan bentuk batu-batu yang berada di Tebing Keraton. Tebing Keraton Adalah Bagian dari Tragedi Meletusnya Gunung Sunda Purba Para ahli sejarah meyakini bahwa batu-batu besar yang berada di tebing keraton merupakan outcrop dari aliran lava basalt dari gunung Sunda Purba yg terpatahkan oleh sesar Lembang yang selalu dinamis bergerak sampai saat ini. Kemudian, Hal Apa yang Menarik dari Wisata Tebing Keraton? Setelah puas membaca hal-hal yang sedikit menakutkan, baik sejarah atau misteri Tebing Keraton. Sekarang kamu akan mengetahui alasan apa yang menjadikan Tebing Keraton begitu fenomenal dan sangat digemari banyak orang?. Saat menjamahinya, keunikan yang akan kamu rasakan saat berada di sana adalah pemandangan yang disuguhkan oleh Tebing Keraton sangat berbeda dengan pemandangan yang disajikan oleh tempat-tempat wisata alam di Bandung lainnya, seperti bukit Moko atau Puncak Ciumbuleuit. Bila kamu menikmati keindahan berupa gemerlap lampu kota saat berada di Bukit Moko atau Caringin Tilu, maka saat kamu berada di Tebing Keraton, kamu akan dibuat terpesona oleh hamparan pemandangan hijau hutan belantara Tahura Djuanda yang dipenuhi dengan aura ketenangan dan ketentraman. Hal ini disebabkan ketinggian Tebing Keraton yang berada di angka 1.200 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan letaknya yang berada tepat di atas taman hutan lindung Djuanda yang terhampar luas sejauh mata memandang. So' buat kamu yang sedang merasakan jenuh atas hiruk pikuk perkotaan, Tebing Keraton adalah tempat paling tepat untuk dikunjungi. Sunset di Tebing Keraton yang Penuh Nuansa Romantis Kita tahu bahwa betapa indahnya pemandangan alam di Tebing Keraton. Kamu tahu?, keindahan itu akan berkali-lipat meningkat ketika kamu menyaksikan momen matahari terbenam di Tebing Keraton. Nuansa ketenangan akan menyelimuti sanubarimu. Awan yang berubah warna menjadi kuning jingga dan kabut tipis turun perlahan dengan penuh wibawa. Sang Surya sedikit perlahan meninggalkan bumi, tanda tugasnya sudah hampir selesai di hari itu. Sangat indah, seakan merubah jiwamu menjadi seorang puitis yang romantis. Sunrise di Tebing Keraton yang Mempesona Menyaksikan keindahan dan kesegaran ketika matahari terbit di Tebing Keraton menjadi buruan spesial bagi sebagian orang. Mereka rela melakukan perjalanan pada seperempat malam dengan pencahayaan seadanya dari lampu senter. Namun jangan ragu untuk ikut dalam perburuan sunrise di Tebing Keraton, meskipun harus sedikit berkorban dengan bangun pada dini hari dan berjalan di jalanan yang gelap. Keindahan saat cahaya lembut pagi menyapu hamparan kabut di di sela-sela rimbunnya hutan belantara akan membayar lunas perjuanganmu. Bersepeda ke Tebing Keraton Menggunakan sepeda saat menuju ke Tebing Keraton adalah pilihan yang paling oke, mengingat keadaan jalanan yang berupa bebatuan, licin, terdapat jurang curam. Maka dibandingkan menggunakan mobil atau motor, sepeda adalah kendaraan yang paling aman untuk menuju Tebing Keraton. Letak Tebing Keraton Sebenarnya, Tebing Keraton terletak dan masih berada di luang-lingkup objek wisata yang dari dulu sudah terkenal, yakni kawasan Taman hutan rakyat Djuanda ( Tahura Djuanda ) di Desa Ciburial Kabupaten Bandung Utara Dago.Letak persis Tebing Keraton dago bandung ini tepatnya berada di Kampung Ciharegem Puncak (RW 10) Desa Ciburial. Tarif Tiket Masuk Tebing Keraton
Harga Tiket Masuk WNI - Rp. 11.000 per orang
Harga Tiket Masuk WNA - Rp. 76.000 per orang
Harga Parkir Mobil - Rp. 10.000
Harga Parkir Sepeda Motor - Rp. 5.000
Selain itu anda yang tidak ingin capek, anda dapat menggunakan jasa ojek dengan harga Rp. 50.000 - Rp. 80.000 sekali jalan.
Demikian informasi mengenai wisata alam Tebing Keraton yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan referensi tempat yang akan kamu kunjungi pada hari liburmu.
Komentar
Posting Komentar