Punclut Bandung, Sebuah Surga Kuliner di Malam Hari

TAMAN SATWA CIKEMBULAN TERKENDALA RUAS JALAN PENGHUBUNG

Angsa Hitam Berhasil Dikembangbiakan Di Taman Satwa Cikembulan Garut. (Foto : Wawan Kurniawan/Naskah John Doddy Hidayat).
Garut  News, ( Minggu, 17/10 ).

      Para pengunjung obyek wisata Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, sekitar 15 km arah barat dari pusat Kota Garut, Jawa Barat, hingga kini masih terkendala kondisi ruas jalan penghubung sepanjang 1,5 km.

      Selain banyak terdapat kerusakan dan tergenang limpahan air hujan, juga pada salah satu lokasi nyaris semakin memutuskan badan jalan, akibat tergerus luapan sungai Cigunung Agung, diperparah drainase pada kiri dan kanan jalan yang kurang memadai.

      Demikian diungkapkan sejumlah pengunjung asal Kota Bandung, termasuk Arief Budiman(45) kepada Garut News di Taman Satwa tersebut, Minggu.

     Ditemui terpisah, Manager Taman Satwa, Rudy Arifin, SE mengemukakan, sementara pengunjung bisa memanfaatkan ruas jalan yang melintasi Kampung Panenjoan atau dari arah Kecamatan Leles.

      Dia katakan, jika badan jalan itu, benar-benar terputus total, maka akses transfortasi mobilitas perekonomian pun akan menghambat dan mempersulit warga sekitarnya

      Sementara itu, pihaknya pun akan segera melaksanakan penanaman pohon bantuan dari Dinas Kehutanan Kabupaten, menyusul adanya bantuan 3.600 bibit pohon bagi Desa Cikembulan, terdiri rambutan, lengkeng serta sukun yang juga akan ditanam pada sepanjang bantaran Sungai Cigunung Agung.

      Taman Satwa satu-satunya di Provinsi Jawa Barat ini, berhasil pula membudidayakan angsa hitam, meski tidak dilindungi undang-undang, tetapi satwa import tersebut selama ini sangat sulit berkembang biak.

      Dari lima telurnya gagal diproses pada mesin peretas, namun satu diantaranya berhasil menetas secara alami, berhasil menetas pula dua ekor cangak merah maupun bangau, katanya.

      Dalam waktu dekat koleksi satwanya akan kembali bertambah, berupa pengadaan seekor Jalak Bali, bahkan diagendakan bisa memperoleh “orang utan”, karena selama ini terus menjalin koordinasi dengan pihak BKSDA.

      Serta lembaga konservasi lainnya, yang mungkin mengalami kelebihan koleksi jenis satwa langka dan dilindungi undang-undang, lainnya. Sehingga bisa terus menambah koleksi Taman Satwa Cikembulan, yang saat ini memiliki sekurangnya 53 spisies.

      Termasuk sepasang Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae), sepasang beruang madu, macan tutul, buaya, rusa, kasuari serta satwa lainnya. *** (John).

Komentar